首页 > 综合
Usai BI Rate di Pangkas 25 basis poin, Bos BI Minta Perbankan Turunkan Bunga Kredit
发布日期:2025-05-21 21:39:36
浏览次数:085
Warta Ekonomi,quickq官网下载地址安卓 Jakarta -

Bank Indonesia (BI) resmi memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (BPS) pada Rapat Dewan Gubernur Mei 2025 menjadi 5,50 persen.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan sebagai bank sentral, BI  memandang ke depan akan ada peluang penurunan suku bunga kredit untuk mendorong pernyaluran kredit perbankan. 

Usai BI Rate di Pangkas 25 basis poin, Bos BI Minta Perbankan Turunkan Bunga Kredit

Usai BI Rate di Pangkas 25 basis poin, Bos BI Minta Perbankan Turunkan Bunga Kredit

Menurutnya, peran kredit perbankan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi perlu terus ditingkatkan.

Usai BI Rate di Pangkas 25 basis poin, Bos BI Minta Perbankan Turunkan Bunga Kredit

Baca Juga: Tok! BI Pangkas BI Rate ke Level 5,5% di Mei 2025

Usai BI Rate di Pangkas 25 basis poin, Bos BI Minta Perbankan Turunkan Bunga Kredit

“Ke depan Bank Indonesia memandang suku bunga perlu diturunkan untuk mendorong peningkatan penyaluran kredit karena mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” kaya Perry dalam konferensi pers virtual dari Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Perry menilai, saat ini suku bunga kredit perbankan juga masih relatif tinggi, yaitu tercatat sebesar 9,19% pada April 2025 relatif sama dengan 9,20% pada awal Januari 2025. 

Ia mengatakan, kredit pada April 2025 tumbuh sebesar 8,88% year on year, lebih rendah dari 9,16% year on year pada Maret 2025. 

Ia menyatakan, Kondisi likuiditas perbankan secara umum masih memadai, namun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) cenderung melambat dari 5,51%(yoy) pada awal Januari 2025 menjadi 4,55%(yoy) pada April 2025.  

“Kondisi ini mendorong persaingan dalam pendanaan antarbank dan perlunya memperluas sumber pendanaan lainnya di luar dana pihak ketiga,” terangnya. 

Ke depan, Perry mengatakan berbagai upaya perlu terus didorong untuk meningkatkan penyaluran kredit, baik dengan penurunan suku bunga dan perluasan sumber dana perbankan.

Baca Juga: Sinyal Dovish Menguat, BI Diprediksi Pangkas Suku Bunga 25 Bps

Sehubungan dengan itu, Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendorong pertumbuhan kredit yang lebih tinggi, termasuk mengoptimalkan instrumen Rasio Pendanaan Luar Negeri Bank (RPLN), Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM), dan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). 

“Strategi operasi moneter pro market terus dioptimalkan untuk mendukung efektivitas transmisi kebijakan moneter melalui kecukupan likuiditas,” tuturnya.

上一篇:Buku di Perpus Hensinki Dipinjam Tahun 1939, Dikembalikan Tahun 2024
下一篇:普利茅斯大学奖学金项目及申请资格
相关文章