时间:2025-06-04 00:47:10 来源:网络整理 编辑:综合
JAKARTA, DISWAY.ID -Partai Berkarya mengugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke Pengadilan Negeri (PN) J 安卓版quickq下载安装
JAKARTA,安卓版quickq下载安装 DISWAY.ID -Partai Berkarya mengugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dengan petitum tahapan pemilu 2024 ditunda.
Gugatan tersebut teregister dengan perkara Nomor 219/Pdt.G/2023/PN Jkt.Pst dan didaftarkan pada Selasa, 4 April 2023 lalu.
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Fauzan Rachmansyah menegaskan, Partai Berkarya melayangkan gugatan tersebut untuk mencari keadilan.
BACA JUGA:Ketum Partai Berkarya Optimis Gugatannya Dikabulkan Majelis Hakim PN Jakarta Pusat
Dia mengatakan selama ini KPU RI telah melakukan kezaliman dalam melakukan proses tahapan pendaftaran dan verifikasi pemilu terhadap sejumlah partai politik, termasuk Partai Berkarya.
“Kami menggugat ke PN Jakarta Pusat karena mencari keadilan, akibat zalimnya KPU," kata Fauzan Rachmansyah melalui keterangan resminya, Jumat 7 April 2023.
Lebih lanjut, Fauzan menegaskan, sebagai Partai peserta pemilu 2019 lalu, Partai Berkarya memiliki kepengurusan diberbagai daerah.
Oleh sebab itu, dia merasa tidak terima dengan keputusan KPU RI yang tidak meloloskan Partai Berkarya pada tahapan Pemilu 2024.
“Kita siap dengan jumlah anggota 263.779 dari target minimal 214 ribuan. Sebaran sudah merata sesuai target masing-masing kabupaten/kota, Jumlah DPW Provinsi 100 persen, Jumlah DPD Kab/Kota 86 persen, dan Jumlah DPC 80 persen,” jelas Fauzan.
BACA JUGA:Gugat KPU ke Pengadilan, Partai Berkarya Akui Terinspirasi PRIMA
Pemilik 2,9 juta suara lebih pada pemilu 2019 lalu, Partai Berkarya tidak berdiam diri melakukan berbagai manuver untuk menguatkan struktur kepengurusan di berbagai daerah
“Kami tidak akan diam, tidak ada logikanya Partai Berkarya tidak siap pendaftaran, kami partai yang memperoleh 2,9 juta suara dalam pemilu 2019 yang lalu," imbuhnya.
Fauzan menduga KPU berperan dalam upaya mengagalkan Partai Berkarya mengikuti Pemilu 2024. Untuk itu dengan gugatan ini, akan ada keadilan untuk partai politik yang sudah terbentuk sejak 2016 lalu.
“Kita lihat saja nanti akan terbuka satu persatu siapa saja yang dari awal memang kami duga memainkan peran menggagalkan proses pendaftaran Partai Berkarya,” kata Fauzan.
Politisi PDIP Ini Dipanggil Penyidik KPK2025-06-04 00:11
Diskon Tarif Listrik Batal, Pemerintah Butuh Uang untuk Bayar Utang Rp178,9 Triliun2025-06-04 00:09
Ekonomi RI Alami Deflasi 0,37%, BI Sebut Inflasi 2025 Sesuai Target2025-06-04 00:05
Thailand Bidik Lonjakan Turis jika Sahkan UU Pernikahan Sesama Jenis2025-06-03 23:41
Hari Ini, Polisi Periksa Rocky Gerung dan Wakil Ketua BPN Prabowo2025-06-03 23:39
FOTO: Instalasi Dunia Sihir Jadi Spot Instagramable di Plaza Senayan2025-06-03 23:23
Setop Oversharing, 7 Hal Ini Sebaiknya Tak Jadi Bahan Curhat2025-06-03 22:45
Narkoba yang Dibawa Steve Emmanuel Tergolong Kokain Murni2025-06-03 22:41
Gandeng UMKM, Panca Tobacco Luncurkan 22 Varian Rokok Murah2025-06-03 22:34
Bakal Ada Trem Tanpa Rel untuk Angkut Pendaki Gunung Fuji2025-06-03 22:27
Hukuman Eks Dirut Pertamina Diperberat Usai Kasasi Ditolak MA, KPK Apresiasi2025-06-04 00:45
Bandara Internasional Dubai Menang World Travel Awards 20242025-06-04 00:18
BESOK! Syarat dan Ketentuan UTBK2025-06-04 00:07
Jangan Sepelekan Haid Deras, Bisa Jadi Petunjuk Tumor Kandungan2025-06-03 23:58
MK Kukuhkan Desa Bangbang di Bali sebagai Desa Konstitusi2025-06-03 23:47
Menko AHY Tegaskan Pentingnya Semangat Pembangunan Infrastruktur ke Depan2025-06-03 23:36
Ekonomi RI Alami Deflasi 0,37%, BI Sebut Inflasi 2025 Sesuai Target2025-06-03 23:06
Temuan WoodMac Tarif Trump Jadi Boomerang Hantam Sektor Energi AS, Lihat Saja2025-06-03 22:48
Dari Emas ke Bank Sampah, Pegadaian Gerakkan Ekonomi Akar Rumput2025-06-03 22:46
Lebih dari 14 Ribu Perempuan di Indonesia Jadi Korban KDRT Selama 20242025-06-03 22:12