会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Studi: Tali Smartwatch 15 Merek Mengandung PFAS yang Bisa Picu Kanker!

Studi: Tali Smartwatch 15 Merek Mengandung PFAS yang Bisa Picu Kanker

时间:2025-06-03 12:30:05 来源:www.quickq.cn 作者:百科 阅读:669次
Jakarta,quickq电脑版怎么安装 CNN Indonesia--

Penelitian terbaru di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa tali jam tangan pintar atausmartwatch mengandung zat kimia polyfluoroalkyl substances(PFAS) yang beracun.

PFAS dikenal sebagai senyawa beracun yang dapat diserap melalui kulit. Hal ini menimbulkan potensi risiko berbagai penyakit yang diakibatkannya seperti kanker.

Studi: Tali Smartwatch 15 Merek Mengandung PFAS yang Bisa Picu Kanker

Studi: Tali Smartwatch 15 Merek Mengandung PFAS yang Bisa Picu Kanker

Studi yang dilakukan Notre Dame University melacak tali dari 22 merek smartwatchpaling umum. Hasilnya, sebanyak 15 merek ditemukan mengandung PFAS dalam jumlah yang tinggi.

Studi: Tali Smartwatch 15 Merek Mengandung PFAS yang Bisa Picu Kanker

ADVERTISEMENT

Studi: Tali Smartwatch 15 Merek Mengandung PFAS yang Bisa Picu Kanker

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Hati-hati, Ada Bahan Kimia Berbahaya dalam Bungkus Makanan Cepat Saji
  • lmuwan Ungkap Kandungan Berbahaya Tisu Toilet bagi Kesehatan
  • Peralatan Dapur yang Disebut-sebut Jadi Pemicu Kanker

"Zat kimia tersebut [PFAS] kemungkinan ada dalam karet sintetis untuk mencegah noda keringat dan penumpukan kotoran dari waktu ke waktu," ujar Peaslee.

Hanya saja, tak disebutkan dengan rinci merek apa saja yang diteliti oleh studi tersebut. Para peneliti hanya menyebut bahwa beberapa merek memberikan informasi soal keberadaan PFAS dalam produknya. Sementara beberapa produk lain tidak menginformasikan hal tersebut.

Peaslee mengatakan, smartwatchdengan tali silikon bisa menjadi alternatif yang lebih aman.

Menukil laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, PFAS merupakan kelompok zat kimia yang terdiri dari ribuan jenis. PFAS biasa digunakan untuk membuat produk tahan air, noda, dan panas.

PFAS disebut juga sebagai 'zat kimia abadi' karena tidak terurai dan terakumulasi secara alami.

Dari segi medis, PFAS kerap dikaitkan dengan risiko kanker, masalah ginjal, masalah hati, gangguan kekebalan tubuh, cacat lahir, dan masalah kesehatan serius lainnya.



(asr/asr)

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • Gelar Tes Massal, 14 Warga Kebon Melati, Tanah Abang Dinyatakan Reaktif
  • Prabowo Perintahkan Kepala BNPB Gerak Cepat Tangani Banjir Pekalongan
  • SELAMAT! Kamu Bisa Dapat Saldo DANA Kaget Gratis Rp349.000 ke E
  • Penderita Diabetes Bisa Makan Kurma? Simak Aturan Konsumsinya
  • Serah Terima Jabatan, Mas Dhito Kembali Pimpin Kediri
  • Prabowo: Ciri Khas Negara Gagal Tercermin dari Tentara dan Polisinya Gagal!
  • OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah
  • Bangun Pabrik Pertamanya, Hyundai Bilang Akan Ciptakan Ribuan Lapangan Pekerjaan
推荐内容
  • Waspada Guys! Hari Ini di 3 Wilayah Jakarta Berpotensi Hujan
  • Istana: Yang Menganggu itu Premannya, Bukan Ormasnya
  • MA Tangani 31 Ribu Perkara Sepanjang 2024, Meningkat 13,18% Dibandingkan 2023
  • Bahas Pelantikan Kepala Daerah Terpilih, Komisi II DPR RI Rapat dengan Mendagri, KPU dan Bawaslu
  • Bareskrim Periksa Dito Mahendra Sebagai Tersangka Hari Ini
  • Daftar 7 Bandara Terburuk di Dunia, Ada dari Indonesia?