您的当前位置:首页 > 娱乐 > Film 'The Dark House', Ketika Horor Bukan Lagi Tentang Hantu Melainkan Hilangnya Jati Diri 正文
时间:2025-06-04 11:39:33 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Apa jadinya jika horor bukan lagi tentang ketakutan pada makhluk astral, ta quickq充值多少
Apa jadinya jika horor bukan lagi tentang ketakutan pada makhluk astral, tapi pada hilangnya jati diri? Film The Dark House, karya terbaru sutradara Hans Wanaghi, tampil bukan sekadar membuat penonton merinding. Ia membawa pesan tersirat: bagaimana generasi muda kini mulai melupakan ritual lokal dan justru akrab dengan budaya mistik dari luar negeri.
Sutradara Hans Wanaghi mengatakan film berlatar lereng Gunung Slamet ini mempertemukan sepasang suami istri, Arya (Ade Bilal Perdana) dan Dewi (Karina Ranau), yang ingin memulihkan hubungan lewat liburan di rumah tua. Namun, rumah itu malah menyeret mereka ke dalam labirin teror dan gangguan gaib. Yang menarik, pemicu kekacauan bukan ritual kuno seperti jelangkung, melainkan Charlie Charlie, permainan pemanggil arwah dari Spanyol yang populer di media sosial.
"Anak-anak sekarang lebih kenal permainan dari TikTok ketimbang kisah mistis dari kampungnya sendiri. Saya ingin mempertanyakan itu lewat film ini," ungkap Hans dalam acara gala premiere di Epicentrum XXI, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Alih-alih mengambil pendekatan horor klasik Indonesia, The Dark House justru bereksperimen dengan unsur lintas budaya dan lintas zaman. Film ini ternyata bagian pertama dari trilogi yang akan menggali kisah kelam dari era 1950-an, 1990-an, hingga masa kini. Strategi ini tak hanya memperkuat cerita, tapi juga menjadi cermin bagi perubahan cara pandang masyarakat terhadap hal-hal supranatural.
Ketika lokasi syuting menjadi simbol tersendiri, The Dark House memilih rumah di Baturaden bukan sekadar latar. Penulis naskah film ini, menurut Hans, justru melihat lokasi itu sebelum pernah menginjakkan kaki ke sana.
"Rumah, basement, bahkan pohon di luar jendela sudah ada dalam imajinasinya. Lalu, saat dia liburan, dia menemukannya begitu saja. Magis, bukan?" kata Hans, seolah menyiratkan bahwa cerita dan tempat itu memang sudah ditakdirkan bertemu.
Cerita yang menyeberangi zaman ini diperkuat dengan penampilan para aktor yang total. Ade Bilal Perdana mempersiapkan peran Arya dengan mempelajari sosok Vincent Van Gogh untuk memahami sisi psikologis karakter. Sementara Karina Ranau harus menaklukkan fobia anjing demi tampil autentik sebagai Dewi.
"Kata suami saya, kalau akting setengah-setengah itu ada dosanya. Jadi saya benar-benar all out," kata Karina yang juga berkonsultasi dengan suaminya, aktor teater Kang Epi, dalam membangun dinamika pasangan suami istri di layar.
Film ini tak hanya menawarkan jumpscare dan suasana mencekam, tapi juga menyodorkan satu pertanyaan penting, apakah modernitas membuat kita lupa siapa diri kita?
"Dengan memasukkan Charlie Charlie, saya ingin membalik ekspektasi. Biasanya kita menakuti hal-hal lokal, sekarang malah yang asing yang jadi pemicu," ujar Hans.
Permainan budaya inilah yang membuat The Dark House menonjol di antara film horor lokal lainnya. Ketika gangguan gaib mulai nyata dan batas dunia mulai mengabur, bukan hanya karakter yang dilanda ketakutan, tapi juga penonton, karena mereka dipaksa melihat bayangan sendiri: seberapa dalam kita mengenal akar kita?
The Dark House tayang serentak mulai 12 Juni 2025 di seluruh jaringan bioskop besar Indonesia. Apakah Anda siap menerobos horor yang bukan cuma menakutkan, tapi juga membuat bertanya siapa diri Anda sebenarnya?
Anjing hingga Llama Kini Sambut Hangat Penumpang di Banyak Bandara2025-06-04 11:37
Nusron Rapat dengan Kementerian PU, Singgung 796 Pelanggaran Tata Ruang di Jabodetabek2025-06-04 10:45
Dukung Klinik Mandiri, BNI Gaet Kemenkes dan Periksa.id Hadirkan Smart Healthcare untuk Nakes2025-06-04 10:31
Gak Kenal Ampun! Komdigi Langsung Blokir Website Archive.org yang Memuat Konten Judol dan Pornografi2025-06-04 10:12
VIDEO: Jerman Deteksi Kasus Cacar Monyet Varian Baru2025-06-04 09:47
Berita Duka! Petrus Turang Uskup Agung Kupang Tutup Usia, Ini Kiprahnya2025-06-04 09:33
Benarkan Prabowo Bertemu Megawati, Dasco: Berlangsung 1,5 Jam, Suasana Pertemuan Hangat2025-06-04 09:28
Java Jazz Festival 2025 jadi Momentum BNI Akuisisi Nasabah Baru2025-06-04 09:26
Projo Tunggu Langkah Jokowi Buat Partai Baru, Pintu Partai Lain Tetap Terbuka2025-06-04 09:18
Pertamina Kerahkan 64 Mobil Tangki untuk Amankan Distribusi BBM Bengkulu2025-06-04 08:53
Komunal Dorong Masyarakat Lebih Cerdas Dalam Berinvestasi Lewat Satu Aplikasi2025-06-04 11:21
Rosan Roeslani: Pengurus Danantara Bukan Titipan, Sesuai Kapabilitas!2025-06-04 11:02
Transformasi Digital Perkeretaapian Dimulai, Pemerintah Dorong KPBU untuk Tarik Investor2025-06-04 10:35
Ridwan Kamil Bantu Biaya Kuliah Lisa Mariana karena Punya Rasa Empati2025-06-04 10:15
Puskesmas Batasi Kuota Cek Kesehatan Gratis per Hari, Ini Penjelasan Kemenkes2025-06-04 10:14
Lapar Fisiologis vs Lapar Emosional, Apa Bedanya?2025-06-04 10:09
Mahasiswa PPDS Unpad Lecehkan Pasien RSHS Bandung, Kemendiktisaintek: Penyimpangan yang Parah2025-06-04 09:16
Multipolar Technology Bagikan Tiga Solusi untuk Hadapi Lanskap Bisnis Modern2025-06-04 09:12
Waspada! Akhir Pekan Hujan Berawan Buat Warga Megapolitan2025-06-04 09:11
Mega Perintis (ZONE) Putuskan Stop Operasional Mitrelindo Demi Efisiensi2025-06-04 09:02